Wayangmerupakan cerita yang bersumber dari kitab Ramayana dan dari keluarga Semar (dengan anak-anaknya: Petruk, Nala Gareng, Bagong, dan istrinya Dewi Sutiragen) dalam wayang Jawa sedangkan dalam versi wayang India tidak ada. Kehadiran Pandawa Main Dadu, Srikandi Belajar Memanah, Gatotkaca Lahir, dan Parikesit. Pada tahun 1960-an di GugurnyaBhisma (Versi Jawa) Hari baru telah tiba, Kurawa telah menyiapkan tiga panglimanya, Resi Bhisma, Prabu Salya dan Resi Dorna. Dipihak Pandawa, Sri Kresna telah menyiapkan Drestajumna, putra Prabu Drupada sebagai senapati utama, dibantu Bima dan Arjuna. Sri Kresna juga telah menyiapkan Wara Srikandi di barisan tengah. Meskibanyak versi, tokoh Srikandi adalah gambaran bagi sosok perempuan kuat yang menjadi suri tauladan bagi kaum perempuan. Nama tokoh wayang itu juga, berikut kontroversinya, yang sengaja dipilih menjadi nama organisasi kelompok transpuan di Jawa Barat, yakni Srikandi Pasundan. Organisasi tersebut berdiri 9 November 2004. SrikandiPertama Jadi Rektor Unri, Ini Kebijakan Strategis Prof Sri Indarti; (AWD) di samping versi penggerak roda depan atau FWD. Di Eropa, penggerak AWD dipasangkan dengan powertrain hibrida yang terdiri dari mesin bensin 1,5 liter tiga silinder yang bekerja dengan sebuah motor listrik. Cerita Warga Sekitar Tragedi Penikaman Karyawati Tambahtambah Elsa telah ditranformasikan ke versi Jawa Tengah. Memang kreatif! Moana versi dayak Individu yang berasal dari Indonesia ini memuatnaik video ringkas langkah demi langkah tranformasi watak animasi iaitu Moana kepada versi dayak. Video yang meraih jumlah tontonan melebihi 600 ribu ini telah mencuri perhatian pengguna media sosial. EpisodeWayang Srikandi. Oktober 12, 2016. Segeng ndalu, Assalamualaikum Wr.Wb wanderers sekalian. Masih dimalam yang salam, posisi duduk yang sama, alasan yang sama, kondisi yang sama, dan masih bernafas dengan cara yang sama, dari hidung ke paru-paru seperti paus dan lumba-lumba, bedanya saya masih manusia. malam semakin larut dan tugas masih . Srikandi adalah putri kedua Prabu Drupada. Meski ia adalah seorang perempuan, Srikandi sangat menyukai olah kanuragan bela diri dan dikenal memiliki berbagai keahlian dalam memanah. Visualisasi Srikandi seringkali digambarkan lengkap dengan panahnya, selalu menjadi sebutan bagi siapapun perempuan yang kemudian tampak kuat dan mandiri. Srikandi bukan kisah dari negeri Barat dan ada banyak sifat yang dapat kamu teladani dari Srikandi. Untuk mengetahui lebih dalam tentang Srikandi, kamu bisa simak artikel ini sampai habis, Grameds. Tentang SrikandiKehidupan SebelumnyaGenderKematianPewayangan JawaTeladan SrikandiTampil Terbaik di Bidang yang Dikuasai Laki-lakiMengajarkan Kita untuk Tegas dan Berani dalam Segala HalMenjadi Perempuan Mandiri Diawali dengan BelajarMeski “Kuat” Srikandi Tetap Dapat Tampil Cantik Sebagai PerempuanBuku-Buku TerkaitPsikologi Raos Dalam WayangWayang Katolik Cara Cerdas BerkatekesenianDhalang, Wayang, dan GamelanKesimpulanBuku TerkaitMateri Terkait Fisika Srikandi Dewanagari शिकण्ढी; IAST Śikhaṇḍī merupakan tokoh androgini dalam wiracarita dari India, yaitu Mahabharata. Dalam kisah ini, ia merupakan putri Raja Drupada dan Persati dari Kerajaan Panchala. Dalam kitab Mahabharata bagian Adiparwa serta Udyogaparwa dijelaskan bahwa ia merupakan reinkarnasi putri kerajaan Kasi bernama Amba, yang meninggal dengan hati penuh dendam pada Bisma, pangeran Dinasti Kuru. Kemudian, Amba juga terlahir kembali sebagai anak perempuan Drupada. Namun, dikarenakan sabda dewata, ia kemudian diasuh sebagai laki-laki. Versi lainnya kemudian menceritakan bahwa ia bertukar kelamin dengan yaksa atau seorang makhluk gaib. Dalam versi pewayangan Jawa yang mengadaptasi Mahabharata terkandung juga cerita yang hampir sama. Namun, dalam pewayangan Jawa ini dikisahkan bahwa Srikandi kemudian menikahi Arjuna dan ini merupakan perbedaan yang sangat jauh jika dibandingkan dengan kisah Mahabharata versi India. Etimologi nama Srikandi sendiri merupakan versi Indonesia dari Śikhaṇḍin dalam bahasa Sanskerta. Selain itu, merupakan bentuk feminin dari Śikhaṇḍinī. Secara harfiah, kata Śikhandin atau Śikhandini bermakna “memiliki rumbai-rumbai” atau “yang memiliki jambul”. Kehidupan Sebelumnya Dalam kitab Mahabharata sendiri pada kehidupan sebelumnya, Srikandi terlahir sebagai wanita bernama Amba. Kisah mengenai Amba ini kemudian dimuat dalam Mahabharata jilid pertama, yaitu Adiparwa, dan dalam Mahabharata jilid kelima, Udyoga Parwa. Dalam Adiparwa ini diceritakan bahwa Bisma sebagai pangeran dari Hastinapura, ibukota Kerajaan Kuru kemudian memboyong Amba dari suatu sayembara dalam Kerajaan Kasi, untuk dinikahkan kepada Wicitrawirya, adik tirinya. Sesampainya di Hastinapura, Amba kemudian mengaku bahwa Ia sudah memilih Raja Salwa sebagai calon suaminya. Karena Bisma tidak ingin Amba menikah secara terpaksa, maka ia kemudian memulangkan Amba agar dapat menikah dengan Raja Salwa. Namun, Raja Salwa yang merasa harga dirinya terinjak oleh Bisma kemudian tidak mau menikahi Amba. Amba kembali kepada kediaman Bisma agar dinikahi, tetapi Bisma menolaknya karena telah bersumpah untuk hidup membujang selamanya. Karena merasa terhina, Amba kemudian membujuk para kesatria di Bharatawarsha agar membantunya menundukkan Bisma, namun tidak ada seorang kesatria pun yang berani melakukannya. Amba kemudian memohon bantuan Parasurama, salah satu guru Bisma. Namun, Parasurama tak mampu untuk memaksa Bisma menikahi Amba, walaupun menempuh jalur kekerasan sekalipun. Akhirnya, Amba memutuskan untuk berdoa kepada para dewa agar kemudian memperoleh cara untuk membunuh Bisma. Begawan Narada yang menghentikan pertarungan antara Bisma melawan Parasurama, yang disebabkan karena Bisma menolak permintaan Parasurama untuk menikah dengan Amba. Menurut Mahabharata yang ditulis ulang oleh C. Rajagopalachari, Dewa Subramanya kemudian memberikannya puspamala dan bersabda bahwa orang yang bersedia memakainya akan menjadi pembunuh Bisma. Amba pun mencari orang yang bersedia memakainya, namun tidak ada yang berani meskipun terdapat jaminan keberhasilan dari sang dewa. Setelah ditolak berbagai kesatria, akhirnya Amba tibalah di istana Raja Drupada, dan mendapatkan hasil yang sama. Dengan putus asa, Amba kemudian melemparkan puspamala tersebut ke atas gerbang istana serta tak ada yang berani menyentuhnya. Dari istana Drupada, Amba kemudian pergi dan berdoa kepada Dewa Siwa dengan keinginan menjadi penyebab kematian Bisma. Permohonan Amba dikabulkan oleh sang dewa. Namun, sebagai wanita yang tak pernah mengenyam pelatihan militer, Amba pun bertanya kepada dewa Siwa mengenai cara untuk membunuh Bisma. Dewa Siwa menjawab bahwa pembunuhan itu tidak terjadi pada kehidupan Amba saat itu, melainkan pada kehidupan Amba yang selanjutnya. Sang dewa juga berkata bahwa Amba kemudian akan bereinkarnasi menjadi orang yang menyebabkan kematian Bisma. Setelah mendengar jawaban sang dewa, dengan percaya diri Amba kemudian mencabut nyawanya sendiri. Amba pun terlahir kembali sebagai Srikandi, anak Raja Drupada. Gender Dalam Mahabharata, Srikandi juga merupakan sosok yang bersifat androgini. Kisah tentang penentuan gendernya ini terjadi dalam berbagai versi. Dalam suatu versi dikisahkan bahwa saat Srikandi masih muda, Ia kemudian mendapatkan sebuah puspamala pemberian Amba itu tergantung di atas gerbang istananya. Puspamala ini merupakan anugerah dewa yang kemudian membuat pemakainya menjadi penyebab kehancuran Bisma. Srikandi yang kini masih teringat akan reinkarnasinya pun mengalungkan puspamala tersebut di lehernya. Melihat hal tersebut, Drupada cemas bahwa Srikandi kemudian akan menjadi musuh Bisma, sehingga Ia mengusir Srikandi agar kerajaannya tidak turut menjadi musuh Bisma. Di tengah hutan, Srikandi kemudian berdoa dan berganti jenis kelamin menjadi laki-laki. Menurut versi lain, Ia kemudian kabur dari Pancala, lalu bertemu dengan seorang yaksa yang kemudian menukar jenis kelaminnya pada Srikandi. Dikisahkan bahwa saat sebelum dikaruniai keturunan, Raja Drupada melakukan pengembaraan ke dalam hutan. Di sana ia kemudian mendapati seorang bayi perempuan. Saat dipungut, suara gaib menggema dari angkasa yang menyuruh agar Drupada turut mengasuh bayi tersebut selayaknya seorang laki-laki. Anak tersebut pun diberi nama Srikandi. Saat dewasa, Srikandi kemudian dinikahkan dengan putri Raja Dasharna. Namun sang putri mengadu kepada ayahnya bahwa Srikandi yang Ia nikahi ternyata seorang wanita. Saat sang raja bertindak memastikan kebenarannya, Srikandi panik lalu kabur ke hutan. Di sana, Ia bertemu yaksa yang bersedia bertukar jenis kelamin dengannya. Raja Yaksa pun mengetahui hal ini, lalu Ia mengutuk agar yaksa tersebut tetap menjadi perempuan hingga akhirnya Srikandi meninggal dunia. Kematian Dalam wiracarita Mahabharata ini dikisahkan bahwa Srikandi terus bertahan hingga perang diakhiri pada hari ke-18, yang kemudian ditandai dengan kekalahan Duryodana dalam perang tanding melawan Bima. Sebelum ia mati, Duryodana kemudian mengangkat Aswatama sebagai pemimpin sisa prajurit Korawa, untuk kemudian melancarkan serangan balas dendam ke kubu Pandawa. Dalam kitab Sauptikaparwa ini diceritakan pula bahwa Aswatama melakukan gerilya pada saat laskar Pandawa sedang tertidur, dan berhasil membunuh banyak kesatria. Setelah Drestadyumna, Yudhamanyu, Utamoja, serta lima putra Dropadi terbunuh, Srikandi kemudian menyerang Aswatama dengan panah. Namun, Aswatama yang dianugerahi kekuatan oleh Siwa, kemudian mampu melakukan serangan balik, dan memotong tubuh Srikandi menjadi dua bagian dengan pedangnya. Menurut salah satu versi, setelah kematiannya, kejantanannya kemudian dikembalikan kepada yaksa. Pewayangan Jawa Srikandi sebagai tokoh pewayangan dalam Jawa. Dalam lakon pewayangan Jawa yang mengadaptasi naskah Mahabharata, dikisahkan juga bahwa Srikandi lahir karena kedua orangtuanya, yaitu Prabu Drupada serta Dewi Gandawati yang menginginkan kelahiran seorang anak dengan normal. Kedua kakaknya yaitu Dewi Drupadi dan Drestadyumna dilahirkan melalui puja semadi. Drupadi yang dilahirkan dari bara api pemujaan, sementara asap api itu kemudian menjelma menjadi Drestadyumna. Dewi Srikandi sangat gemar dalam olah keprajuritan serta mahir dalam mempergunakan senjata panah. Kepandaian ini didapatnya ketika berguru pada Arjuna, yang kemudian menjadi suaminya. Dalam perkawinan ini, Ia tidak memperoleh seorang putra. Dewi Srikandi kemudian menjadi suri teladan prajurit wanita. Ia yang bertindak sebagai penanggung jawab keselamatan serta keamanan kesatrian Madukara dengan segala isinya. Dalam perang Bharatayudha, Dewi Srikandi juga tampil sebagai senapati perang Pandawa yang menggantikan Resi Seta, kesatria Wirata yang telah gugur dalam menghadapi Bisma, senapati agung bala tentara Kurawa. Dengan panah Hrusangkali, Dewi Srikandi juga dapat menewaskan Bisma, sesuai dengan kutukan Dewi Amba, putri Prabu Darmahambara, raja negara Giyantipura, yang kemudian dendam kepada Bisma. Dalam akhir riwayat Dewi Srikandi ini diceritakan bahwa Ia kemudian tewas dibunuh Aswatama yang menyelundup masuk ke keraton Astina setelah berakhirnya perang Bharatayuddha. Teladan Srikandi Mungkin kamu lebih mengetahui cerita Wonder Woman dibanding Srikandi. Srikandi merupakan putri kedua Prabu Drupada. Meski Ia seorang perempuan, tetapi Srikandi sangat menyukai olah ilmu bela diri dan juga ahli dalam hal memanah. Sementara itu, Srikandi digambarkan sebagai seorang perempuan yang tampak kuat dan berani dalam menghadapi apapun terutama untuk mewujudkan keinginannya. Srikandi juga bukan kisah dari negeri Barat dan ini sifat yang bisa kamu teladani darinya. Berikut beberapa teladan Srikandi atau yang disebut dengan Wonder Woman Indonesia yang perlu kamu ketahui. Tampil Terbaik di Bidang yang Dikuasai Laki-laki Ilmu-ilmu keprajuritan yang hampir tidak pernah diajarkan pada wanita seperti Srikandi namun semangatnya untuk belajar membuktikan bahwa kemampuan memanah Srikandi sangat sulit ditandingi oleh siapapun. Bahkan, Ia juga dipercaya sebagai penanggung jawab keselamatan serta keamanan kerajaan Madukara dan seisinya. Ia juga membuktikan kepiawaiannya dengan membunuh Bisma. Meski kadang suatu bidang lebih dipercayakan kepada lelaki, bukan berarti kamu para Wanita kemudian harus langsung mundur. Jika memang kemampuanmu disitu maka buktikanlah dengan memberikan yang terbaik. Sumber Mengajarkan Kita untuk Tegas dan Berani dalam Segala Hal Wayang Srikandi digambarkan dengan sosok yang mendongkak, sehingga menandakan bahwa ia adalah seorang yang tegas serta pemberani. Tak peduli kepada kaum lelaki ataupun kepada sesamanya, Srikandi juga dikenal selalu bersikap tegas serta berani dalam segala hal ibaratnya seperti Wonder Woman Indonesia. Menjadi Perempuan Mandiri Diawali dengan Belajar Srikandi dapat sekuat itu bukan tanpa usaha, semua orang tahu bahwa kepandaian Srikandi dalam memanah adalah hasil dari belajarnya yang tak mengenal waktu. Ia belajar pada Arjuna yang kemudian membuatnya menjadi jatuh cinta dan mereka akhirnya menikah meski tak dikaruniai putra. Meski “Kuat” Srikandi Tetap Dapat Tampil Cantik Sebagai Perempuan Dewi Wara Srikandi dalam penampakan wayang kulit kemudian dijelaskan sangat cantik dengan mata yang indah dan hidung yang lancip serta mulut yang seksi. Ia juga berhiaskan mahkota dan baju keputrian yang lengkap dengan aksesorisnya. Bukti bahwa Srikandi tampil sebagai sosok yang kuat dan Ia juga tetap menjaga kecantikannya, sehingga Ia dikenal sangat kenes dan sedap dipandang. Buku-Buku Terkait Psikologi Raos Dalam Wayang Banyak rahasia yang berkaitan dengan raos di dalam tokoh-tokoh wayang. Wayang merupakan representasi psikologi raos. Raos, dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu raos njaba dan raos njero. Raos njaba bersifat fisik, jasmaniah, yang memiliki tuntutan badaniah. Dalam lakon wayang seringkali terjadi perebutan negara, senjata, wahyu, dan peperangan. Seolah-olah mengatakan bahwa lakon wayang membangun konflik. Sedangkan raos njero lebih bersifat mistis, memiliki tuntutan spiritualistic. Raos semacam ini diwujudkan oleh perbuatan tokoh-tokoh wayang yang ingin ngudi kasampurnan, artinya berupaya menemukan hakikat hidup. Contohnya tokoh Abimanyu yang berguru kebatinan kepada Begawan Abiyasa. Wejangan-wejangan dalam wayang, seperti Sastra Jendra Hayuningrat milik Begawan Wisrawa, anugerah para dewa, juga mewujudkan arah raos njero. Dari Kumbakarna, putra dari Begawan Wisrawa dan Dewi Sukesi, kita dapat belajar bahwa ada raksasa yang berbudi pekerti luhur. Sedangkan pelajaran yang dapat kita ambil dari tokoh Begawan Wisrawa dan Dewi Sukesi adalah supaya tidak putus berusaha, rela ber prihatin, bertapa dan semedi untuk menebus dosa, hingga lahirlah buah kesabaran mereka, yaitu Gunawan Wibisana yang sempurna. Wayang Katolik Cara Cerdas Berkatekesenian Wayang Katolik atau Wayang Wahyu sudah ada sejak tahun 1960, namun tidak banyak orang mengenalnya. Memang sudah ada beberapa orang yang menulis tentangnya, namun hanya terbatas di sekolah dan universitas sebagai karya tulis, skripsi, dan tesis. Buku ini merupakan usaha untuk memperkenalkan Wayang Wahyu kepada masyarakat luas. Belakangan ini, Wayang Wahyu juga diperkenalkan dan dipublikasikan kembali melalui internet, koran, radio, televisi, dan lain-lain, namun sebagai sebuah referensi, belum terdengar ada yang membukanya. Itulah alasan lain ditulisnya buku tentang Wayang Wahyu ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi para pembaca, terutama bagi pengembangan dan pelestarian budaya Nusantara. Bagi umat Katolik sendiri, semoga buku ini memberi contoh bagaimana berkatekese secara cerdas melalui kebudayaan lokal. Dhalang, Wayang, dan Gamelan Dhalang, Wayang dan Gamelan Pada zaman dulu, peran dalang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Dalang bukan hanya dianggap sebagai guru atau pendidik masyarakat, tetapi juga dianggap sebagai wong sepuh. Makanya ia sangat dihormati dan dimuliakan oleh masyarakat. Menurut Seno Sastroamidjojo 1964, seorang dalang yang baik dituntut memiliki kepiawaian dalam lima hal Gendhing menguasai lelagoning gendhing Gandheng mampu gerong atau kur paduan suara dalam mengiringi gendhing dan mampu mengayomi Gandhung percaya diri Gendeng gila’; menganggap diri paling benar Gandhang cetha lan seru, wijang wijiling wicara; suaranya jelas dan bagus Salah satu simbolisasi dalam pewayangan yang dikenal oleh manusia Jawa’ secara turun-temurun hingga sekarang adalah pelajaran tauhid. Sang dalang merupakan simbol dari Tuhan, sedangkan wayang melambangkan semua umat manusia. Dalam kehidupan ini, manusia -sebagai wayang- diharapkan tidak membangkang dari perintah Tuhan, artinya, dari sudut pandang ini, sebenarnya peran dalang, wayang, dan gamelan mengisyaratkan mengenai konsep Manunggaling kawula-Gusti’. Kesimpulan Banyak orang yang kemudian kagum pada Srikandi dan ingin menirunya dalam berbagai hal, tentang kemandiriannya serta kecantikannya di waktu yang sama. Ia juga berhasil menjadi teladan bukan hanya bagi para wanita tapi juga pria, tentang bagaimana menjadi kuat sekaligus menjadi lembut, serta menjadi mandiri tapi juga menghargai. Pastinya beberapa teladan Srikandi ataupun Wonder Woman Indonesia di atas dapat menjadi panutan untukmu ya! Jadi tak harus berkiblat pada wanita-wanita Barat untuk jadi mandiri. Sekian ulasan tentang Srikandi, semoga semua pembahasan di atas bermanfaat ya! Ingin mengetahui lebih dalam tentang budaya Jawa? Kamu bisa mencari tahunya dengan membaca buku. Buku tentang budaya Jawa, bisa kamu temukan di Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Sofyan Baca juga ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien SRIKANDI adalah tokoh androgini dalam wiracarita dari India, Mahabharata. Dalam kisahnya, ia merupakan putri Raja Drupada dan Persati dari Kerajaan Panchala. Dalam kitab Mahabharata bagian Adiparwa dan Udyogaparwa dijelaskan bahwa ia merupakan reinkarnasi putri kerajaan Kasi bernama Amba, yang Amba terlahir kembali sebagai anak perempuan Drupada. Namun karena sabda dewata, ia diasuh sebagai laki-laki. Versi lain menceritakan bahwa ia bertukar kelamin dengan yaksa makhluk gaib.Dalam versi pewayangan Jawa yang mengadaptasi Mahabharata terkandung cerita yang hampir sama. Namun dalam pewayangan Jawa dikisahkan bahwa ia menikahi Arjuna. Kisah Srikandi sejatinya memiliki dua versi, yaitu versi kitab Mahabharata dari India dan versi pewayangan Jawa. Dari kedua versi ini, ada perbedaan yang mencolok yaitu mengenai identitas gender dari Srikandi. Dalam versi India, Srikandi atau Shikhandi adalah sosok transgender- ia adalah perempuan yang kemudian bertransisi menjadi laki-laki. Sedangkan dalam versi pewayangan Jawa, Srikandi dilahirkan sebagai perempuan namun digambarkan memiliki sifat-sifat Srikandi Dalam PewayanganDewi Srikandi disebut putri kedua dari pasangan Prabu Drupada dari Kerajaan Cempalaradya dan Dewi Gandawati. Dewi Srikandi mempunyai kakak bernama Dewi Drupadi alias Dewi Krisna dan juga mempunyai adik laki-laki bernama Srikandi merupakan istri dari Arjuna. Namun, pernikahannya dengan Arjuna tidak menghasilkan buah pewayangan, Dewi Srikandi disebut memiliki sifat tekad yang kuat, percaya diri, lemah lembut, keibuan, dan emosional. Sosoknya juga disebut sangat handal olah panah setelah dirinya diajari wujud Dewi Srikandi dikenal tidak begitu cantik, bahkan sosoknya digambarkan seperti laki-laki. Hal ini disebabkan Dewi Srikandi sering berteman dengan pewayangan, Dewi Srikandi sangat gemar dalam olah keprajuritan dan mahir dalam mempergunakan senjata panah. Kepandaian tersebut didapatnya ketika berguru pada Arjuna, yang kemudian menjadi Srikandi menjadi suri teladan prajurit wanita. Ia bertindak sebagai penanggung jawab keselamatan dan keamanan kesatrian Madukara dengan segala perang Bharatayuddha, Dewi Srikandi tampil sebagai senapati perang Pandawa menggantikan Resi Seta, kesatria Wirata yang telah gugur untuk menghadapi Bisma, senapati agung balatentara panah Hrusangkali, Dewi Srikandi dapat menewaskan Bisma, sesuai kutukan Dewi Amba, putri Prabu Darmahambara, raja negara Giyantipura, yang dendam kepada akhir riwayat Dewi Srikandi diceritakan bahwa ia tewas dibunuh Aswatama yang menyelundup masuk ke keraton Astina setelah berakhirnya perang Srikandi Bagi Perempuan IndonesiaSosok Srikandi juga bisa menjadi pengingat bagi kita, bahwa perempuan bisa menjadi kuat dan mandiri tanpa harus dibatasi oleh peran-peran gender yang kaku dan biner. Ada beberapa yang patut diteladani dari Srikandi yang bisa menjadi panutan bagi perempuan mampu tampil terbaik di bidang yang dikuasai laki-laki pada dasarnya ilmu keprajuritan tidak pernah diajarkan pada perempuan, namun Srikandi mampu memanah dan kepiawaiannya tidak tertandingi bahkan ia diberi tanggung jawab atas keselamatan dan keamanan kerajaan mengajarkan untuk tegas dan berani penggambaran sosok Srikandi yang mendongak menandai bahwa ia adalah seorang yang tegas dan berani, baik kepada kaum lelaki atau mencontohkan menjadi perempuan mandiri yang mau belajar kepandaian Srikandi memanah adalah hasil dari belajarnya yang tidak kenal waktu pada Arjuna, yang kemudian membuatnya jatuh cinta dan akhirnya menikah dengan tetap tampil cantik walaupun gagah berani dalam penampakan wayang kulitnya Srikandi dilukiskan sangat cantik dengan mata yang indah dan hidung lancip serta mulut yang seksi. Juga memakai mahkota dan baju keputrian lengkap dengan tampil sebagai teladan Srikandi berhasil menjadi teladan bukan hanya untuk para perempuan namun juga untuk pria, bagaimana ia kuat tapi juga lembut, mandiri tapi juga penting dan patut diteladani dari Srikandi baik versi India maupun Jawa bagi perempuan Indonesia adalah, pada intinya bukanlah keahliannya dalam memanah ataupun berstrategi dalam perang, tapi keberaniannya untuk melakukan hal-hal yang ia inginkan tanpa mempersoalkan gendernya. [KY] Kisah tentang tokoh wanita bernama Srikandi ternyata berbeda beda. Baik di versi kitab aslinya Mahabharata, versi pewayangan jawa maupun versi serial televisi terbaru. Author disini akan bahas satu persatu sesuai sumber sumber terpercaya. Happy reading......... - Srikandi versi Kitab Mahabharata India Di kehidupan sebelumnya, Srikandi terlahir sebagai wanita bernama Amba. Kisah mengenai Amba dimuat dalam Mahabharata jilid pertama, yaitu Adiparwa. Bisma pangeran dari Kerajaan Kuru Hastinapura memboyong Amba dan 2 saudaranya dari suatu sayembara di Kerajaan Kasi, tanpa mengetahui bahwa Amba sudah memilih seorang pangeran bernama Salwa sebagai calon suaminya. Karena Bisma tidak ingin Amba menikah secara terpaksa, maka ia memulangkan Amba agar dapat menikah dengan Salwa. Salwa yang merasa harga dirinya terinjak tidak mau menikahi Amba. Amba pun kembali ke kediaman Bisma agar dinikahi, namun Bisma menolaknya karena bersumpah untuk hidup membujang selamanya. Karena merasa terhina, Amba memutuskan untuk berdoa kepada para dewa agar memperoleh cara untuk membunuh Bisma. Menurut Mahabharata yang ditulis ulang C. Rajagopalachari, Dewa Subramanya memberikannya puspamala dan bersabda bahwa orang yang bersedia memakainya akan menjadi pembunuh Bisma. Amba pun mencari orang yang bersedia memakainya, namun tidak ada yang berani meskipun ada jaminan keberhasilan dari sang dewa. Setelah ditolak berbagai kesatria, akhirnya Amba tiba di istana Raja Drupada, dan mendapatkan hasil yang sama. Dengan putus asa, Amba melemparkan puspamala tersebut ke atas gerbang istana dan tidak ada yang berani menyentuhnya. Setelah itu Amba pergi dan berdoa dengan keinginan untuk menjadi penyebab kematian Bisma. Keinginannya terpenuhi sehingga akhirnya Amba be reinkarnasi menjadi Srikandi. Saat Srikandi masih muda, ia mendapati sebuah puspamala tergantung di atas gerbang istananya. Ia pun mengalungkan puspamala tersebut di lehernya. Drupada takut bahwa Srikandi akan menjadi musuh Bisma sehingga ia mengusir Srikandi agar kemarahan Bisma tidak berdampak pada kerajaannya. Di tengah hutan, Srikandi berdoa dan berganti jenis kelamin menjadi laki-laki. Menurut versi lain, ia kabur dari Panchala, lalu bertemu seorang yaksa yang kemudian menukar jenis kelaminnya kepada Srikandi. Setelah kematiannya, kejantanannya dikembalikan kembali kepada yaksa. Saat perang di Kurukshetra, Bisma sadar bahwa Srikandi adalah reinkarnasi Amba, dan terlahir sebagai seorang wanita. Oleh karena Bisma tidak ingin menyerang "seorang wanita", maka ia menjatuhkan senjatanya. Setelah tahu bahwa Bisma akan bersikap demikian terhadap Srikandi, Arjuna bersembunyi di belakang Srikandi dan menyerang Bisma dengan tembakan panah penghancur. Maka dari itu, hanya dengan bantuan Srikandi, Arjuna dapat memberikan pukulan mematikan kepada Bisma, yang sebenarnya tak terkalahkan sampai akhir. Akhirnya Srikandi dibunuh oleh Aswatama pada hari ke-18 Bharatayuddha. Srikandi dalam pewayangan Jawa Dalam pewayangan Jawa, dikisahkan bahwa Srikandi lahir karena keinginan kedua orangtuanya, yaitu Prabu Drupada dan Dewi Gandawati, menginginkan kelahiran seorang anak dengan normal. Kedua kakaknya, Dewi Drupadi dan Drestadyumna, dilahirkan melalui puja semadi. Drupadi dilahirkan dari bara api pemujaan, sementara asap api itu menjelma menjadi Drestadyumna. Dewi Srikandi sangat gemar dalam olah keprajuritan dan mahir dalam mempergunakan senjata panah. Kepandaiannya tersebut didapatnya ketika ia berguru pada Arjuna, yang kemudian menjadi suaminya. Dalam perkawinan tersebut ia tidak memperoleh seorang putra. Gabung KomunitasYuk gabung komunitas {{forum_name}} dulu supaya bisa kasih cendol, komentar dan hal seru lainnya. STK 2002 ke atas dulu gan, buat QuoteAgan dan Sista kaskuser di sini pasti pernah mendengar istilah atau sebutan Srikandi bagi para wanita dengan jiwa yg gigih memperjuangkan sesuatu? Tahukah Agan dan Sista kenapa wanita-wanita yang berani menentang hal-hal yang tidak baik, terutama yang mengenai bangsa Indonesia, disebut Srikandi-Srikandi? Dan dari mana istilah tersebut berasal? Cekidot, akan TS jelaskan di bawah ini, silahkan di simak QuoteQuoteCerita Srikandi dari Cerita Mahabarata Versi JawaWayang Kulit Srikandi gaya SoloDewi Wara Srikandi lahir karena keinginan kedua orangtuanya, yaitu Prabu Drupada , Raja Negara Cempalareja dan Dewi Gandawati, menginginkan kelahiran seorang anak dengan normal. Kedua kakaknya, Dewi Dropadi dan Drestadyumna, dilahirkan melalui puja semadi. Dropadi dilahirkan dari bara api pemujaan, sementara asap api itu menjelma menjadi Srikandi bermata jaitan, berhidung mancung, bermuka mendongak, menandakan ia putri bersuara dencing. Bersanggul gede nama bentuk sanggul. Berjamang dengan garuda membelakang. Sebagian rambut terurai bentuk polos. Berkalung bulan sabit. Berkain dodot putren pakaian putri dalam kraton. Dewi Srikandi sangat gemar dalam olah keprajuritan dan mahir dalam mempergunakan senjata panah. Waktu masih remaja putri ia berguru memanah pada Raden Arjuna. Pada suatu hari Srikandi melihat Arjuna mengajar memanah gundiknya, Rarasati. Lalu datang Srikandi pada Rarasati untuk belajar memanah. Tetapi ini sebenarnya hanya cara untuk bisa bertemu dengan laku Srikandi ini menjadikan murka Dewi Drupadi, permaisuri Prabu Puntadewa dan kakak perempuan Srikandi. Drupadi menganggap kurang baik perbuatan adiknya ia menonton kawinnya Arjuna dengan Sumbadra, melihat tingkah laku kedua pengantin itu dan ingin menjadi pengantin pula. Menurut adat susila Jawa, seorang gadis dulu dilarang melihat pengantin. Tetapi jaman berobah dan gadis-gadis mengerumuni pengantin sekarang dianggap biasa. Dewi Wara Srikandi pernah dipinang oleh seorang raja, Prabu Jungkungmardea dari kerajaan Parangkubarja. Prabu Drupada tertarik untuk menerima lamaran itu, tetapi Srikandi lalu mengadu pada Arjuna. Srikandi dibela Arjuna dan di dalam perang yang terjadi, mati terbunuhlah Jungkungmardea. Karena hal itulah kemudian ia diperistri juga oleh Raden Arjuna. Selanjutnya Srikandi diperistri oleh Arjuna dengan adat kebesaran perkawinanan seorang pangeran dengan seorang putri. Dalam perkimpoian tersebut mereka tidak mempunyai Srikandi seperti laki-laki, gemar berperang dan oleh karena itu disebut juga putri prajurit. Hingga kini, wanita-wanita yang berani menentang hal-hal yang tidak baik, terutama yang mengenai bangsa Indonesia, disebut Srikandi-Srikandi . Dewi Srikandi menjadi suri tauladan prajurit wanita. Ia bertindak sebagai penanggung jawab keselamatan dan keamanan kesatrian Madukara dengan segala isinya. Srikandi seorang putri perwira yang senantiasa menjaga kehormatan suami, baik di masa damai maupun di masa perang. Srikandi seorang putri yang gampang marah, tetapi kemarahannya lekas reda. Tanda bahwa ia sedang marah, membikin rujaklah ia dan memakannya sambil berkata-kaca keras tak berkeputusan. Kalau sangat marah barang-barang pecah belah dipecahkannya dan burung-burung perkutut kepunyaan Arjuna perang Bharatayuddha, Dewi Srikandi tampil sebagai senapati perang Pandawa menggantikan Resi Seta, kesatria Wirata yang telah gugur untuk menghadapi Bisma, senapati agung balatentara Korawa. Dengan panah Hrusangkali, Dewi Srikandi dapat menewaskan Bisma, sesuai kutukan Dewi Amba, puteri Prabu Darmahambara, raja negara Giyantipura, yang dendam kepada Bisma. Dalam akhir riwayat Dewi Srikandi diceriterakan bahwa ia tewas dipenggal kepalanya saat sedang tidur oleh Aswatama anak dari Pandita Durna yang menyelundup masuk ke keraton Hastinapura setelah berakhirnya perang kenapa hingga kini, wanita-wanita yang berani menentang hal-hal yang tidak baik, terutama yang mengenai bangsa Indonesia, disebut Srikandi-Srikandi dari berbagai sumber 27-01-2015 2053 Aktivis Kaskus Posts 729 reserved 27-01-2015 2055 KASKUS Maniac Posts 9,771 baca dulu keren nih kayaknya 27-01-2015 2101 Aktivis Kaskus Posts 729 QuoteOriginal Posted By freakk►baca dulu keren nih kayaknya iya gan, silahkan semoga bisa menambah pengetahuan buat kaskuser 27-01-2015 2114 KASKUS Maniac Posts 9,068 srikandi sebutan tuk pejuang wanita indonesia gan 28-01-2015 0714 KASKUS Maniac Posts 5,362 QuoteOriginal Posted By curut77►srikandi sebutan tuk pejuang wanita indonesia gan iya gan sebagian orang mengatakan begitu, srikandi adalah wanita yang tangguh menurt sebagian yang lain cek kulkas gan 28-01-2015 0716 KASKUS Maniac Posts 9,068 QuoteOriginal Posted By saae104► iya gan sebagian orang mengatakan begitu, srikandi adalah wanita yang tangguh menurt sebagian yang lain cek kulkas gan pagi2 dah dikirim yg dingin2...... cek kulkas ente juga gan 28-01-2015 0723 Kaskus Maniac Posts 4,572 Srikandi tu cantik ga gan ? 28-01-2015 1017 Kaskus Addict Posts 2,461 Ya asal muasal kata Srikandi memang dari cerita perwayangan Jawa. Tapi ada pro kontra juga untuk menyebut pahlawan dari luar Jawa kyk Cut Nyak Dhien sebaga srikandi karena bukan berasal dari Jawa 28-01-2015 1021 Aktivis Kaskus Posts 540 pacar ane suka bantingin barang kalo marah, jangan-jangan dia turunan dari srikandi, tapi untungnya ane g pelihara burung 28-01-2015 1029 Retired Cinta Indonesiaku Enthusiast Posts 87,828 jadi begitu toh ceritanya, tapi serem juga itu mati dipenggal itu perang saudara ya ? 28-01-2015 1427 Aktivis Kaskus Posts 729 QuoteOriginal Posted By curut77►srikandi sebutan tuk pejuang wanita indonesia gan iya ganQuoteOriginal Posted By saae104► iya gan sebagian orang mengatakan begitu, srikandi adalah wanita yang tangguh menurt sebagian yang lain cek kulkas gan cendol buat ane gan? QuoteOriginal Posted By misbahtoy1b►pacar ane suka bantingin barang kalo marah, jangan-jangan dia turunan dari srikandi, tapi untungnya ane g pelihara burung itu mah galak, bukan keturunan srikandi gan 28-01-2015 1513 Aktivis Kaskus Posts 540 QuoteOriginal Posted By wingfriend► itu mah galak, bukan keturunan srikandi gan ya emng mirip sih gua curiga aja jgn dia titisan dewi srikandi, hobi ngerujak, kalo marah ngmng g jelas plus barang2 di banting. sayang muka gua g kayak arjuna 29-01-2015 1253 Aktivis Kaskus Posts 729 QuoteOriginal Posted By misbahtoy1b► ya emng mirip sih gua curiga aja jgn dia titisan dewi srikandi, hobi ngerujak, kalo marah ngmng g jelas plus barang2 di banting. sayang muka gua g kayak arjuna bisagajah si agan nih kl muka kaya' arjuna jadi bintang film dong 29-01-2015 1311 Nah ini bagi cowo jangan mau punya calon bini macem srikandi, entar yang ada banyak protes & perjuangan menentang lakinya tu bini ... ................... 29-01-2015 1314 Aktivis Kaskus Posts 729 QuoteOriginal Posted By ini bagi cowo jangan mau punya calon bini macem srikandi, entar yang ada banyak protes & perjuangan menentang lakinya tu bini ... ................... iya ya, masuk akal juga alasan agan 29-01-2015 1316 Aktivis Kaskus Posts 540 QuoteOriginal Posted By ini bagi cowo jangan mau punya calon bini macem srikandi, entar yang ada banyak protes & perjuangan menentang lakinya tu bini ... ................... hahaha kalo di india srikandi tu transgender om jadi wajarlah kalo galak dan antimainstream 29-01-2015 1346 Aktivis Kaskus Posts 729 QuoteOriginal Posted By misbahtoy1b► hahaha kalo di india srikandi tu transgender om jadi wajarlah kalo galak dan antimainstream iya, di versi india begitu katanya om 29-01-2015 1348 Aktivis Kaskus Posts 540 QuoteOriginal Posted By wingfriend► iya, di versi india begitu katanya om ane suka cerita mahabarata versi india ne banyak banget quest yang mesti diselesaikan, dan enaknya disini semua tokoh g sepenuhnya baik dan juga g sepenuhnya jahat 29-01-2015 1425 Aktivis Kaskus Posts 622 percaya g percaya yg namanya SRI itu pasti ada kepintaran sendiri, naamanya sih jawa bgt ya tp ini nama yg cukup misterius contoh sri mulyani jd apa dia di amerika, kalau g salah jd kepala bank dunia 29-01-2015 1429 Aktivis Kaskus Posts 729 QuoteOriginal Posted By misbahtoy1b► ane suka cerita mahabarata versi india ne banyak banget quest yang mesti diselesaikan, dan enaknya disini semua tokoh g sepenuhnya baik dan juga g sepenuhnya jahatiya gan, di indonesia harus banyak yg disesuaikan dengan adat dan tradisi masyarakat indonesia agar bs diterimaQuoteOriginal Posted By g percaya yg namanya SRI itu pasti ada kepintaran sendiri, naamanya sih jawa bgt ya tp ini nama yg cukup misterius contoh sri mulyani jd apa dia di amerika, kalau g salah jd kepala bank dunia sri itu kl ga salah dewi padi, menggambarkan kemakmuran 29-01-2015 1458 Gabung KomunitasYuk gabung komunitas {{forum_name}} dulu supaya bisa kasih cendol, komentar dan hal seru Posted By mYo64►Punya dan suka bukunya, suka juga pilemnya yang jaman dulu ditayangin di TPI, cuman entah kenapa ngga bisa ngikutin cerita yg lagi diputer sekarang.. Hooo... Berarti emang sudah jadi semacam budaya di indihe sono yha praktik poliandri seperti ini. Pernah denger klo ada suatu daerah disana yg wanitanya punya suami lebih dari 1 orang yg bersaudara kandung dg suami yg lainnya. iye gan katanya jmlah wanitanya lbh sdkit gan . . 17-10-2014 1736 QuoteOriginal Posted By wah kocak kocak gan , mantep . nice share gan iya gan blh dng gan . . 17-10-2014 1738 Kaskus Addict Posts 2,353 kalo diceritain sama kerenya kog gan 17-10-2014 1743 Kaskus Addict Posts 2,256 nice info gan 17-10-2014 1744 QuoteOriginal Posted By MR6221►Mahabarata... Memang keren yah cerita-cerita karangan dari kebudayaan / peradaban yang udah ada dari tahun 3300 SM... iya gan meskipun udah jadul tapi msh mantep disimak gan 17-10-2014 1744 QuoteOriginal Posted By finalvent►kalo diceritain sama kerenya kog gan iya gan emang gan 17-10-2014 1746 trnyata beda tokohnya cukup signifikan 17-10-2014 1746 QuoteOriginal Posted By xkha► besok barcen sama ane mau gan? oke gan diterima . . 17-10-2014 1749 QuoteOriginal Posted By msmail►trnyata beda tokohnya cukup signifikan iye gan emang 17-10-2014 1750 masih bagusan versi jawa gan. ane lebih suka versi jawa 17-10-2014 1752 QuoteOriginal Posted By bisharyanto► udh ane sambit tadi gan oke gan diterima . . 17-10-2014 1752 QuoteOriginal Posted By krismasbarus►masih bagusan versi jawa gan. ane lebih suka versi jawa iye gan ane jg suka gan 17-10-2014 1753 Kaskus Addict Posts 2,115 karena cerita yang masuk di naturalisasi lagi gan sama budaya sini 17-10-2014 1755 tambahan dari ane versi Jawa Vs India Spoiler for Jangan di buka 17-10-2014 1755 Kaskus Addict Posts 2,115 QuoteOriginal Posted By finalvent►kalo diceritain sama kerenya kog gan yoi gan, tetep menarik buat diikutin 17-10-2014 1756 Kaskus Maniac Posts 6,756 versi presiden jancuker dalang edan sudjiwo tedjo, bukan rahwana yang menculik shinta tapi shinta yang minta diculik karena bosan dengan karakter baik rama. Untuk menjelaskan knp cewek cakep lebih seneng sama cowok type 'bad boy' 17-10-2014 1805 KASKUS Addict Posts 2,410 mungkin krn lebih sesuai dgn budaya kita ane lebih suka yg versi jawa 17-10-2014 1812 banyak yg lagi gandrung sama nih serial, mulai dari ibu2 sampe anak2.. kirain ceritanya sama kayak yg di jawa, ternyata berbeda yak.. nice share gan 17-10-2014 1829 Kaskus Addict Posts 2,970 QuoteOriginal Posted By .saprol.► salam kenal jg gan ane orang blora gan . . wah blora ya,.. ibu ane deket blora asalnya gan,.. cepu,.. 17-10-2014 1841 sekedar tambhan gan 1. dalam versi jawa bima punya anak yg lain yaitu antareja/antasena yg katanya saktinya ampe luber gt. arjuna jg punya anak lain. wisanggeni namanya 2. bima punya pusaka lain selain gada dlm versi jawa yaitu kuku pancanaka 3. dlm versi india shadeva yg bunuh sangkuni. d versi jawa bima yg bunuh sangkuni. 17-10-2014 1849

cerita srikandi versi jawa